Cianjur, BBPPMPV Pertanian—Penguatan tata kelola dan akuntabilitas, penyelenggaraan tugas dan fungsi Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian perlu mendapat pengawasan secara sistematik agar terkendali, efisien, dan efektif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Atas dasar itulah BBPPMPV Pertanian menggelar Workshop Penyusunan Peta Risiko Tahun 2023 di Gumilang Regency Hotel, Bandung Jl. DR. Setiabudi No. 323-325 Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung Jawa Barat selama tiga hari, 30 Maret s.d. 1 April 2023.
Acara yang diakomodir oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) ini mengundang peserta dari unsur Pimpinan, Widyaiswara, Widyaprada, PTP, Fungsional Umum dan PPNPN yang mewakili setiap unit Kerja/Pokja di lingkungan BBPPMPV Pertanian sebanyak 31 orang.
Workshop Penyusunan Peta Risiko Tahun 2023 diawali dengan penyusunan draft peta risiko yang telah dilaksanakan tanggal 28 Februari s.d. 3 Maret 2023 di BBPPMPV Pertanian, dan kegiatan saat ini adalah finalisasi penyusunan peta risiko.
Kegiatan penyusunan peta risiko BBPPMPV Pertanian merupakan salah satu tugas dan fungsi pendampingan tim SPI yang dilakukan dalam hal peringatan dini adanya potensi kegagalan unit kerja dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi lembaga. Peta risiko diharapkan dapat meminimalisir risiko-risiko yang akan dihadapi lembaga dari unit kerja terkait.
Acara dibuka langsung oleh Kepala BBPPMPV Pertanian Dr. Yusuf, ST.,MT. Dalam sambutannya Dr. Yusuf mengatakan, “… peran dari SPI merupakan sebagai pengendali, SPI ini analoginya adalah tim tandem dari manajemen dalam hal ini pimpinan kepala balai dalam menahkodai balai besar ini dalam mencapai tujuan dan sasaran dari tugas dan fungsi yang sudah tertuang dalam Permendikbud”, ungkapnya.
“… tim SPI merupakan bagian dari pengendali mutu, ini menjadi cerminan dan sebagai tempat komunikasi dari seorang manajemen untuk mencoba melihat apa yang sudah terjadi atau bahkan tim SPI bisa selalu memberikan masukan-masukan keterkaitan dengan hal-hal yang bisa menjadi temuan atau menjadi penghalang untuk mencapai tujuan”, tambahnya.
“… adanya peta risiko ini bisa memperkuat dan mempertajam lagi, dan berharap tim SPI menyampaikan laporan-laporan per triwulan terus dilakukan yang bukan hanya dilaporkan kepada tim manajemen tetapi ke semua pokja pada saat rapat tim manajemen”, pungkasnya.
Narasumber yang hadir dalam kegiatan ini, Bapak Puji Agus dari Badan Diklat Keuangan Cimahi yang menyampaikan materi; 1. Penilaian PPIK (Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuang), 2. Ketentuan Umum dan Teknis Risiko Organisasi, dan 3. PMK 210 Tahun 2022.
Selama berlangsung pemaparan materi oleh narasumber, juga dilakukan diskusi/tanya jawab yang disampaikan para peserta dari masing-masing unit kerja/pokja terkait permasalahan-permasalahan yang dialami di lapangan. Suasana diskusi/tanya jawab berlangsung dinamis dan kondusif, karena pemaparan narasumber sangat menarik dan menyenangkan.
(30/03/2023) Foto: MS
Kegiatan akhir Workshop Penyusunan Peta Risiko Tahun 2023, dilakukan presentasi draft peta risiko yang telah disusun oleh masing-masing pokja/unit kerja, dan selanjutnya penyerahan draft akhir peta risiko tahun 2023 kepada tim SPI.
Mengakhiri kegiatan, Kepala BBPPMPV Pertanian menutup secara resmi Workshop Penyusunan Peta Risiko Tahun 2023 yang didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha Hedi Holidin SP.,M.Si., Ketua SPI Suprijadi, S.TP.,M.Si., dan Ketua Panitia Penyelenggara Ponco Setiono, SE. M.AK.
Cianjur, 03 April 2023
Penulis berita : Maman Suratman, SP.
Editor/Verifikator : 1. Suhardi, SH, M.Pd
2. Anton Kartiwa, ST., M. Eng
Penanggung jawab : Toni Saifudin Zuhri, ST., MT.
Sumber/referensi : 1. Panduan Workshop Penyusunan Peta Risiko 2023
2. Liputan lapangan
